Selasa, 18 Desember 2012
Lautan cinta itu bernama ibu
Memandangmu ibu
bergetaran seluruh jiwa halusku
terkenang saat saat kau manjakanku
kau dongengi aku
sebelum malam memeluk pagi
kau kerap mendoakan ku
saat ku hadapi ujian dan ulangan kelas
tak pupus hangatmu untuk
dingin hujan yang kurasa
tak pudar cahaya doa dan jemarimu
membantuku berdiri mandiri
tegak diantara berjuta cibir caci
aku berhutang air susumu ibu
yang dengannya ku kuat hadapi
infeksi kuman dan virus
di kehidupan bermendung kabut
kau bahkan rela kesepian,kesakitan
hanya menemani saat badanku panas waktu ku kecil dulu
kau begitu berarti bagai percikan air suci di hati yang sedih
kau berharga lebih dari permata
kau menjadi matahari
yang selimuti nafas terpurukku
kau menjadi lautan cinta
ditiap butir darah merahku.
Kau hidup selamanya sepanjang
jalanku,cita dan cintaku.
tak pernah terganti,ibu
tetaplah bersamaku
sayangiku
temaniku
cintaiku
sampai akhir waktu.
Langganan:
Postingan (Atom)